Kecewa dengan Polo Trands, Kancing Mudah Rusak
Terhitung sejak tahun 2022 lalu, saya mulai jatuh cinta dengan produk tas yang diproduksi oleh POLOTRANDS (baca: polo trands).
Tas punggungnya bagus dan cantik, kan? Ukurannya besar, pula! Laptop saya yang berukuran badak pun bisa muat ke dalam tas ini.
Saking bagusnya, beberapa kali sempat saya sarankan/rekomendasikan buat dibeli ke teman-teman yang ada di twitter. Sayang, sungguh disayang. Kancingnya rapuh sehingga mudah patah (rusak).
Kalau sudah begini, mau lapor kemana? Baru dipakai 2 minggu kancingnya sudah patah. Mau laporan ke Shopee juga harus dibungkus (packing) ulang. Belum lagi saya harus ke kantor ekspedisi untuk pengajuan pengembalian barang, pakai ongkir lagi (bila ada). Ribet, pastinya.
Waktu itu saya beli di Shopee. Harganya Rp175.000.- Dapat diskon Rp167.000.- Dan sekarang harga aslinya Rp245.000.-
Apa yang mau diharapkan dari tas seharga Rp245.000.- tapi kancingnya rapuh? Cara saya pakai (buka tutup kancingnya) kasar, makanya kancingnya cepat rusak? Justru karena mahal, saya jaga sebaik mungkin.
Satu lagi, perekat tali yang disebut velcro -- pengganti tali untuk mengencangkan penyimpanan laptop di Polo Trands juga mudah lepas. Kalau velcro saja mudah lepas, kenapa harus ada slot untuk simpan laptop?
Meski begitu, bukan berarti tidak layak buat dibeli ya. Mungkin tas yang saya beli dan terima waktu itu kebetulan barang gagal produksi (reject).
Pertanyaannya adalah kenapa baru diceritakan sekarang, sedangkan kejadiannya sudah terjadi di 2 tahun yang lalu?
Pertama, alasannya karena domain blog pribadi ini baru saja "diaktifkan" ulang. Yang kedua, karena dipicu masalah yang sama, kancingnya copot dari resleting tapi beda merek.
Saya kurang tahu apakah merek Polo Trands dan Polo Amstar saling berkaitan atau tidak.
Artikel ini diterbitkan awalnya gara-gara kancing tas Polo Amstar yang baru terlepas dari resletingnya padahal tas tersebut baru dipakai beberapa bulan.
Karena keburu dongkol itu 'lah, sekalian saja saya dokumentasikan pengalaman di atas lewat artikel ini, yang barangkali berguna bagi banyak orang.
Catatan: Artikel ini tidak mengandung kritikan, apalagi ujaran kebencian. Murni berdasarkan pengalaman dan pertanyaan atas kebingungan yang saya alami sendiri.
Belinya di Shopee |
Tas punggungnya bagus dan cantik, kan? Ukurannya besar, pula! Laptop saya yang berukuran badak pun bisa muat ke dalam tas ini.
Saking bagusnya, beberapa kali sempat saya sarankan/rekomendasikan buat dibeli ke teman-teman yang ada di twitter. Sayang, sungguh disayang. Kancingnya rapuh sehingga mudah patah (rusak).
Kalau sudah begini, mau lapor kemana? Baru dipakai 2 minggu kancingnya sudah patah. Mau laporan ke Shopee juga harus dibungkus (packing) ulang. Belum lagi saya harus ke kantor ekspedisi untuk pengajuan pengembalian barang, pakai ongkir lagi (bila ada). Ribet, pastinya.
Ingat, pak! Ketika kalian sudah memproduksi suatu barang lalu menjualnya secara publik, artinya produk tersebut sudah siap digunakan. Apalagi harganya mahal, perhitungannya sudah layak dipakai untuk jangka waktu yang lama. Lah, 2 minggu dipakai kancingnya sudah patah.
Waktu itu saya beli di Shopee. Harganya Rp175.000.- Dapat diskon Rp167.000.- Dan sekarang harga aslinya Rp245.000.-
Apa yang mau diharapkan dari tas seharga Rp245.000.- tapi kancingnya rapuh? Cara saya pakai (buka tutup kancingnya) kasar, makanya kancingnya cepat rusak? Justru karena mahal, saya jaga sebaik mungkin.
Satu lagi, perekat tali yang disebut velcro -- pengganti tali untuk mengencangkan penyimpanan laptop di Polo Trands juga mudah lepas. Kalau velcro saja mudah lepas, kenapa harus ada slot untuk simpan laptop?
Meski begitu, bukan berarti tidak layak buat dibeli ya. Mungkin tas yang saya beli dan terima waktu itu kebetulan barang gagal produksi (reject).
Kenapa Baru Diceritakan Sekarang?
Pertanyaannya adalah kenapa baru diceritakan sekarang, sedangkan kejadiannya sudah terjadi di 2 tahun yang lalu?
Pertama, alasannya karena domain blog pribadi ini baru saja "diaktifkan" ulang. Yang kedua, karena dipicu masalah yang sama, kancingnya copot dari resleting tapi beda merek.
Saya kurang tahu apakah merek Polo Trands dan Polo Amstar saling berkaitan atau tidak.
Artikel ini diterbitkan awalnya gara-gara kancing tas Polo Amstar yang baru terlepas dari resletingnya padahal tas tersebut baru dipakai beberapa bulan.
Karena keburu dongkol itu 'lah, sekalian saja saya dokumentasikan pengalaman di atas lewat artikel ini, yang barangkali berguna bagi banyak orang.
Catatan: Artikel ini tidak mengandung kritikan, apalagi ujaran kebencian. Murni berdasarkan pengalaman dan pertanyaan atas kebingungan yang saya alami sendiri.
2 komentar untuk "Kecewa dengan Polo Trands, Kancing Mudah Rusak"
Soalnya dikirim dari Aceh ke Pulau Jawa sana.
Jika ingin berkomentar, silakan pilih salah satunya:
(1.) Akun Google, (2.) Anonim, atau (3.) Nama (URL). Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum dipublikasikan. Terima kasih! ๐