Cerita Ketika Saya PKL atau Prakerin di Kantor Pajak

Cerita Ketika Saya PKL atau Prakerin di Kantor Pajak
https://www.deskimo.com/id/

Pada pertengahan tahun 2011 lalu, tepatnya di saat saya masih di kelas 2 SMK, giliran saya yang wajib mengikuti praktik kerja industri (prakerin) yang diagendakan oleh sekolah SMK -- tempat di mana saya bersekolah.

Prakerin atau PKL yang diagendakan, berlangsung 3 bulan penuh lamanya.

Banyak suka dan duka yang saya alami serta rasakan selama "magang" di Kantor Pajak. Jika ditanya, banyak GAK ENAKNYA.

Kerjaannya Super Banyak


Pertama, pekerjaannya yang terbilang sangat banyak, di mana setiap harinya ada ratusan data yang mesti saya input. Setiap data, menghabiskan waktu 3 menit. Penginputan data ini dilakukan dari hari senin sampai jum'at, dari pukul 8 pagi hingga 4 sore.

"Laporan SPT Tahunan," begitu katanya.

Cuma Sekali "Digaji"


Selama 3 bulan saya prakerin di kantor tersebut, hanya sekali saya "digaji". Dibilang salah, gak juga. Toh memang niatnya mencari nilai untuk kepentingan sekolah, 'kan? Cuma... di mana sisi kemanusiaannya, 'kan begitu.

Input ratusan data, dari pagi menjelang sore, dari hari senin sampai jum'at, setidaknya ada uang minum Rp20 ribu 'lah, misalnya.

Berbeda dengan teman sekelas saya, di mana setiap harinya ia diberikan uang saku. Demi Allah saya iri dengan teman saya ini, kok bisa ya? Teman lainnya juga begitu, meski tidak digaji tapi pekerjaannya terbilang mudah dan masih bisa dijangkau oleh siswa yang minim pengalaman.

Pernah Dimarahi karena Salah Input Data


Bisa dibilang hari itu merupakan hari paling bobrok selama saya PKL, di mana saya salah menginput data. Katanya, data yang sudah dikirimkan akan langsung terekam di server pusat. Karena kesalahan tersebut, pegawai kantor yang membimbing saya harus membuat laporan bahwasanya ada kekeliruan pada data yang sudah diinput.

Akhirnya saya kena marah.

Kesal? Duh, jangan ditanya, pak. Pekerjaannya berat, gak diupah, penuh dengan resiko tapi malah dibebankan ke siswa yang masih harus belajar cara menginput data. Giliran salah input data, malah marah-marah, padahal sudah bersusah payah saya mempelajarinya.

Oh iya, kenapa pegawainya marah karena akun yang saya gunakan untuk menginput data ialah akun si pegawai ini. Makanya beliau marah. Ya maaf ๐Ÿ™๐Ÿ˜…

Kepala Bagian (Kabag) Baik Hati


Pernah dalam beberapa momen, saya tidak sengaja berpapasan langsung dengan kepala bagian (kabag) ruangan.

Harus saya akui, orangnya supel, ramah, dan lembut. Saya akui lembut karena cara ngomongnya yang pelan dan enak didengar. Gak pernah marah.

Bentrok dengan Bulan Ramadhan (Puasa)


Adik-adik kelas yang saya banggakan, semisal kalian kena jatah PKL tapi terbentur dengan bulan puasa, alangkah baiknya kalian tolak saat itu juga.

Faktanya, kita diperbolehkan untuk menolak jadwal PKL saat ini untuk diundur pada gelombang selanjutnya! ๐Ÿ˜‰

PKL di bulan puasa itu gak enak sama sekali. Yang biasanya setelah sahur bisa tiduran manja, berubah menjadi gak bisa tiduran lagi karena harus bersiap-siap pergi ke kantor (padahal gak digaji wkwkwk).

Bulan puasa itu identik dengan gampang ngantuk. PKL di bulan puasa, artinya kalian siap terngantuk-ngantuk di kantor.

Pengertian Prakerin dan PKL


Baik praktik kerja industri (prakerin) atau praktik kerja lapangan (PKL), keduanya merujuk pada kegiatan yang sama, yakni untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat di sekolah pada dunia industri atau dunia usaha.

Bisa disimpulkan bahwa keduanya tidak ada bedanya.
Arief Ghozaly
Arief Ghozaly Blogger sejak 2014 - Suka Menulis, Membaca, SEO, Berbagi Cerita, Pengalaman, Eksplorasi, dan Kopi.

Posting Komentar untuk "Cerita Ketika Saya PKL atau Prakerin di Kantor Pajak"