Ketika Blog Kecil Kalah Bersaing dengan Web Besar di Google

Blogging gak seperti dulu, di mana pada era sebelumnya, tepatnya di tahun 2012 sampai 2021, hampir semua blog yang ada (baik itu blog gratisan seperti blogspot.com, blogger.com yang sudah custom domain, juga wordpress.org) bisa "saling sikut" di halaman pertama Google.

Ada kesenangan tersendiri kalau berhasil mengalahkan blog pesaing di halaman pertama Google.

Masalahnya adalah kini hal itu tidak akan terulang lagi. Sekarang mayoritas artikel yang muncul di hasil penelusuran Google didominasi oleh web-web perusahaan ternama. Bahkan topik tutorial pun "dilibas" oleh mereka.

Parahnya lagi, situs web pemerintah daerah (pemda) pun merilis artikel tutorial -- yang mana hal ini tidak ada kaitannya dengan berita dan informasi kepemerintahan.

Oleh sebab itu, jangan heran kalau 99% blog yang ada saat ini masih sepi pengunjung. Betul, karena kalah bersaing -- meskipun blog kita sudah berumur tua. Toh, lawannya adalah situs-situs web ternama, apalagi kalau situs web tersebut sudah punya Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA) yang sangat kuat di Google.

Akhirnya kita cuma bisa pasrah.

Karena blog kita kalah bersaing dan sepi pengunjung, mau gak mau hal ini mempengaruhi penghasilan Google AdSense.

Bayangkan, sehari cuma dapat Rp2 perak - Rp6 perak.

Kalau hal seperti ini terus berlanjut, untuk apa juga Google menyediakan platform menulis seperti blogger.com? Mending dihapus saja, 'kan?

Bisa dibilang, untuk saat ini, blogger.com hanya tempat untuk menyalurkan hobi menulis. Mau cari uang lewat Google AdSense lewat platform menulis? Jangan ya dek ya!

Siapa yang Salah?

Blak-blakan aja deh, ya! Siapa lagi yang salah kalau bukan Google sendiri. Dengan embel-embel pembaruan (update) algoritma untuk memprioritaskan konten berkualitas, dampaknya ya ke kita-kita.

Konten berkualitas gak cuma terdiri dari ribuan kata, kok! Postingan singkat pun bisa saja berkualitas -- tergantung apa yang dicari dan/atau dibutuhkan oleh pembaca.